Monday 7 November 2016

Dialog Ketiga

Tetapi Ayub menjawab: "Hal seperti itu telah acap kali kudengar. Penghibur  sialan kamu semua! Belum habiskah omong kosong itu? Apa yang merangsang engkau untuk menyanggah? Akupun dapat berbicara seperti kamu, sekiranya kamu pada tempatku; aku akan menggubah kata-kata indah terhadap kamu, dan menggeleng-gelengkan kepala  atas kamu. 

Aku akan menguatkan hatimu  dengan mulut, dan tidak menahan bibirku mengatakan belas kasihan. Tetapi bila aku berbicara, penderitaanku tidak menjadi ringan, dan bila aku berdiam diri, apakah yang hilang dari padaku? Tetapi sekarang, Ia telah membuat aku lelah  dan mencerai-beraikan segenap rumah tanggaku, sudah menangkap aku; inilah yang menjadi saksi; kekurusanku telah bangkit menuduh aku. 

Murka-Nya menerkam  dan memusuhi aku, Ia menggertakkan giginya terhadap aku;  lawanku memandang aku dengan mata yang berapi-api. Mereka mengangakan mulutnya  melawan aku, menampar pipiku  dengan cercaan, dan bersama-sama mengerumuni aku.  Allah menyerahkan aku kepada orang lalim, dan menjatuhkan aku ke dalam tangan orang fasik.

Aku hidup dengan tenteram, tetapi Ia menggelisahkan aku, aku ditangkap-Nya pada tengkukku, lalu dibanting-Nya, dan aku ditegakkan-Nya menjadi sasaran-Nya. Aku dihujani anak panah, ginjalku ditembus-Nya  dengan tak kenal belas kasihan, empeduku ditumpahkan-Nya ke tanah.

Ia merobek-robek  aku, menyerang aku laksana seorang pejuang. Kain kabung  telah kujahit pada kulitku, dan tandukku kumasukkan ke dalam debu; mukaku merah karena menangis,  dan bulu mataku ditudungi kelam pekat, sungguhpun tidak ada kelaliman  pada tanganku, dan doaku bersih. Hai bumi, janganlah menutupi darahku,  dan janganlah kiranya teriakku  mendapat tempat perhentian!

Ketahuilah, sekarangpun juga, Saksiku ada di sorgaYang memberi kesaksian bagiku ada di tempat yang tinggi. Sekalipun aku dicemoohkan oleh sahabat-sahabatku,  namun ke arah Allah mataku menengadah sambil menangis, supaya Ia memutuskan perkara antara manusia dengan Allah, dan antara manusia dengan sesamanya. Karena sedikit jumlah tahun yang akan datang, dan aku akan menempuh jalan, dari mana aku tak akan kembali lagi.

No comments:

Post a Comment